Minggu, 12 September 2010

SELAMAT IDUL FITRI 1431 H

Ya Allah..
perkayalah kerabatku ini dgn keilmuan
Hiasilah hatinya dgn sabar & keimanan
Muliakan wajahnya dgn ketaqwaan
indahkan fisiknya dgn kesehatan 

Terima ibadahnya dgn lipatan barokahMU...

AMIN

SELAMAT IEDUL FITRI...

MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN...

MOHON MAAF LAHIR BATHIN

Sabtu, 07 Agustus 2010

KESEHATAN PRIA : KELENJAR PROSTAT

Sejak berdirinya Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Kota Cimahi telah banyak kegiatan penyuluhan dilakukan di masyarakat bahkan telah dilatih pula kader-kader yang melakukan penyuluhan dan screening rutin pada masyarakat Kota Cimahi.
Dalam setiap penyuluhan selalu ditekankan Gejala yang perlu diperhatikan sejak dini seperti Benjolan di Payudara, Buang air besar (BAB) yang berubah, Perubahan Buang Air Kecil (BAK), perdarahan dan keputihan pada wanita, Luka atau Borok yang tidak kunjung sembuh dan lain lain.

Seringkali munculnya gejala Kanker ini tidak disadari oleh penderita, terutama pada pria karena mungkin disebabkan kesibukan atau sifat yang lebih cuek terhadap kesehatan.
Dalam Kesempatan Kali Ini akan sedikit dikupas tentang Kanker pada pria yaitu Kanker Prostat.

Apakah Prostat ?
Prostat adalah sebuah kelenjar pria berbentuk kenari yang menghasilkan cairan seminal yang berfungsi sebagai transportasi sperma. Pembesaran Prostat dapat Jinak dan Ganas.
Karena Letak kelenjar prostat adalah dibelakang saluran kemih (kencing). Jadi pembesaran kelenjar ini dapat menimbulkan gejala-gejala sumbatan dan iritasi saluran kemih yang dikenal sebagai lower urinary tract syndrome (LUTS). Gejala sumbatan dapat berupa buang air kecil yang tersendat-sendat, tidak lampias setelah buang air kecil, pancaran kencing yang lemah, dan mesti mengedan sebelum berhasil buang air kecil. Gejala iritasi dapat berupa sering buang air kecil dan keinginan untuk buang air kecil yang tidak tertahankan. Terkadang disertai perubahan warna urin menjadi kemerahan.

Pembesaran Kelenjar Prostat Jinak (Benign Prostate Hyperplasia / BPH)
BPH merupakan pembesaran kelenjar prostat yang bersifat jinak  yang hanya timbul pada laki-laki yang biasanya pada usia pertengahan atau lanjut. Pada usia 40an, seorang pria mempunyai kemungkinan terkena BPH sebesar 25%. Menginjak usia 60-70 tahun, kemungkinannya menjadi lebih dari 50%. Dan meningkat pada usia diatas 70 tahun.

Tindakan Yang Dapat Dilakukan
Pemeriksaan sedini mungkin sangat penting dilakukan untuk mengetahui jenis pembesaran tersebut apakah Jinak ataukah telah mengarah ganas(kanker Prostat). Pada Pembesaran Kelenjar Prostat Jinak (Benign Prostate Hyperplasia / BPH) pengobatan dapat berupa obat obatan dan tindakan bedah.

Kanker Prostat
Kanker prostat adalah kanker yng paling umum dan sering terjadi pada kaum pria terutama pria lanjut usia. Perkembangan kanker prostat tergolong lambat. Jika kanker prostat telah menyebar ke organ lain maka akan menyebabkan masalah serius yang harus mendapat penanganan yang tepat. Kanker prostat yang diobati pada stadium dini atau awal memiliki kesempatan kesembuhan yang lebih baik jika dibandingkan kanker prostat yang di obati pada stadium lanjut.

Penyebab kanker prostat
Penyebab kanker prostat hingga sekarang belum diketahui secara pasti, diduga akibat mutasi DNA sel – sel prostat sehingga berubah menjadi sel – sel yang abnormal yang memiliki kemampuan membelah sel dengan cepat dan usia sel yang panjang. Sel-sel yang abnormal berkumpul membentuk tumor prostat yang dapat tumbuh untuk menyerang jaringan di sekitarnya. Beberapa sel abnormal dapat lepas dari tempat asalnya dan menyebar (metastasis) ke bagian tubuh yang lain.

Faktor resiko kanker prostat
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker prostat termasuk :
  1. usia tua. Resiko kanker prostat meningkat seiring dengan pertambahan usia. Kejadian kanker prostat paling sering pria di atas 65 tahun.
  2. Kulit hitam. Laki-laki hitam memiliki risiko yang lebih besar menderita kanker prostat dibandingkan pria dari ras lain. Tidak jelas mengapa hal ini bisa terjadi.
  3. Riwayat keluarga menderita kanker prostat. Jika ada dalam keluarga menderita kanker prostat, maka sangat beresiko bagi anggota keluarga yang lain untuk menderita kanker prostat juga.
  4. Obesitas. Pria gemuk lebih beresiko menderita kanker prostat dibandingkan dengan pria kurus.
Gejala kanker prostat
Kanker prostat pada stadium awal tidak menunjukkan gejala. Gejala kanker prostat muncul ketika kanker prostat pada stadium lanjut. Gejala – gejala kanker prostat pada stadium lanjut adalah :
  1. Gangguan kencing berupa kesulitan memulai kencing, sulit mengatur pancaran urin dan kadang – kadang terasa nyeri saat kencing
  2. Frekuensi kencing meningkat namun sedikit – sedikit terutama malam hari
  3. Kadang – kadang ditemukan darah dalam urin.
  4. Gejala kanker prostat yang telah menyebar ke organ lain berupa nyeri tulang terutama tulang belakang, tulang panggul atau tulang rusuk dan tulang femur atas (proksimal). Kanker prostat pada tulang belakang dapat menekan sambungan tulang belakang, menyebabkan kelemahan kaki dan tidak bisa menahan berkemih dan buang air besar.
Diagnosa kanker prostat
Diagnosa kanker prostat dapat dilakukan dengan :
  1. Colok dubur (digital rectal examination/dre) adalah pemeriksaan prostat melalui dubur dengan cara memasukkan jari pemeriksa ke dalam dubur penderita. Dengan melakukan pemeriksaan colok dubur maka akan didapatkan hasil pemeriksaan berupa tekstur, bentuk dan ukuran prostat.
  2. Prostate Spesific Antigen (PSA) test. Tes PSA bertujuan untuk mendeteksi zat yang secara alami dihasilkan oleh kelenjar prostat di dalam darah.
  3. USG . Jika ditemukan kelainan pada hasil PSA test dan colok dubur maka akan direkomendasikan pemeriksaan USG transrectal untuk mengevaluasi prostat anda dengan sebuah probe kecil yang dimasukkan dalam anus.
  4. Biopsi (mengambil contoh jaringan prostat). Dengan melakukan biopsi maka dapat dipastikan apakah prostat menjadi kanker atau tidak, jika itu kanker maka dapat ditentukan stadium kanker.
  5. CT Scan dan MRI
Penanganan dan obat kanker prostat
Penanganan kanker prostat tergantung dari stadium dan agresifitas kanker prostat. Beberapa penanganan dan obat untuk kanker prostat adalah :
Terapi radiasi. Menggunakan energi tingkat tinggi untuk membunuh sel – sel kanker yang di arahkan ke kanker prostat.
Terapi hormon. terapi hormon adalah terapi untuk menghentikan tubuh untuk memproduksi hormon testosteron laki-laki. sel-sel kanker prostat bergantung pada testosteron untuk membantu mereka berkembang. Memotong pasokan hormon dapat menyebabkan sel kanker mati atau tumbuh lebih lambat . 

Obat tradisional 
Pada saat ini sedang diteliti dan dikembangkan obat tradisional asli Indonesia yang berkhasiat sebagai anti kanker yang dapat membantu penyembuhan kanker prostat. Beberapa jenis tanaman obat tersebut adalah mengkudu, mahkota dewa, keladi tikus, temu mangga, Lidah Buaya dan temu putih. Kandungan pada buah Tomat juga dapat berguna untuk Mencegah terjadinya terjadinya resiko pembesaran prostat dan menjaga kesehatan prostat.

Jumat, 30 Juli 2010

Sudah cukup lama blog PROMKES tidak terisi....
Kesibukan yang cukup menyita waktu membuat kami sedikit melupakan blog dan email promkes. Kami terhenyak kaget ketika membuka email promkes_cimahi@yahoo.co.id muncul banyak pertanyaan seputar kesehatan, RW Siaga dan Kota Sehat.

Semoga kami tetap dapat meluangkan waktu untuk dapat menulis, menyebarkan kegiatan dan saling bertukar informasi dengan teman teman..

Terima kasih atas atensi dan telah membuat kami teringat kembali di sela sela kesibukan kami...

HEPATITIS TIPE B

Penyebab Hepatitis ternyata tak semata-mata virus. Keracunan obat, dan paparan berbagai macam zat kimia seperti karbon tetraklorida, chlorpromazine, chloroform, arsen, fosfor, dan zat-zat lain yang digunakan sebagai obat dalam industri modern, bisa juga menyebabkan Hepatitis. Zat-zat kimia ini mungkin saja tertelan, terhirup atau diserap melalui kulit penderita. Menetralkan suatu racun yang beredar di dalam darah adalah pekerjaan hati. Jika banyak sekali zat kimia beracun yang masuk ke dalam tubuh, hati bisa saja rusak sehingga tidak dapat lagi menetralkan racun-racun lain. 



HEPATITIS B 
Hepatitis virus B sering tercatat sebagai penyebab dari radang organ hati pada masyarakat di Indonesia . Hepatitis B pada saat menjangkiti tubuh penderita dapat terjadi peradangan akut pada hati yang dinamakan Hepatitis B Akut. Hepatitis B Akut ini pada sebagaian orang (80%) akan sembuh dengan sendirinya setelah 7 hingga 10 hari. Tetapi pada sebagian yang lain akan terjadi terus peradangan pada hati dengan intensitas yang rendah tetapi dalam waktu yang panjang (lebih dari 6 bulan), hal ini yang dinamakan dengan nama hepatitis B kronik. Petanda awal yang dipakai untuk mengetahui infeksi hepatitis B adalah pemeriksaan HBsAg. dan  Anti HBc IgM. Pada penderita hepatitis B kronik HbsAg menetap lebih dari 6 bulan. Selama dalam waktu ini penderita hepatitis B kronik terkadang merasa diri mudah lelah dan terkadang juga tidak merasakan apa - apa bila keadaan tubuh sedang sehat, tetapi proses peradangan dalam hati terus berlanjut hingga merusak seluruh struktur organ hati. Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui dan memantau dari perjalanan hepatitis B kronik adalah dengan pemeriksaan SGOT/SGPT, HbeAg dan pemeriksaan HBV-DNA. Bila pada pemeriksaan SGOT/SGPT tinggi (lebih dari 2x angka normal) dan HBV-DNA tinggi maka dianjurkan untuk mendapat obat anti virus hepatitis B. Monitoring dari fungsi hati sebaiknya dilakukan paling sedikit tiap 3 bulan untuk melihat progresifitas dari pertumbuhan virus hepatitis B.
Bahaya dari peradangan hati dan pertumbuhan virus hepatitis bila tidak diobati akan menjadikan organ hati kehilangan fungsinya dan menuju gagal organ hati dan keadaan ini bersifat menetap dan tidak bisa kembali pada keadaan normal (irreversible)

Bagaimana mengenali gejala Hepatitis B
- Tidak memiliki gejala yang khas :
- Rasa letih
- Demam
- Menggigil
- Tidak nafsu makan
- Mual dan muntah
- Kuning (kulit & mata)
- Nyeri perut kanan atas
 
PENULARAN
  • Secara vertikal, cara penularan vertikal terjadi dari Ibu yang mengidap virus Hepatitis B kepada bayi yang dilahirkan yaitu pada saat persalinan atau segera setelah persalinan.
  • Secara horisontal, dapat terjadi akibat penggunaan alat suntik yang tercemar, tindik telinga, tusuk jarum, transfusi darah, penggunaan pisau cukur dan sikat gigi secara bersama-sama serta hubungan seksual dengan penderita.
Sesungguhnya, tidak semua yang positif Hepatitis B perlu ditakuti. Dari hasil pemeriksaan darah, dapat terungkap apakah ada riwayat pernah kena dan sekarang sudah kebal, atau bahkan virusnya sudah tidak ada. Bagi pasangan yang hendak menikah, tidak ada salahnya untuk memeriksakan pasangannya untuk menenularan penyakit
Perawatan
Hepatitis yang disebabkan oleh infeksi virus menyebabkan sel-sel hati mengalami kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Pada umumnya, sel-sel hati dapat tumbuh kembali dengan sisa sedikit kerusakan, tetapi penyembuhannya memerlukan waktu berbulan-bulan dengan diet dan istirahat yang baik.
Hepatitis B akut umumnya sembuh, hanya 10% menjadi Hepatitis B kronik (menahun) dan dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati. Saat ini ada beberapa perawatan yang dapat dilakukan untuk Hepatitis B kronis yang dapat meningkatkan kesempatan bagi seorang penderita penyakit ini. Perawatannya tersedia dalam bentuk antiviral seperti lamivudine dan adefovir dan modulator sistem kebal seperti Interferon Alfa ( Uniferon)