Minggu, 06 Desember 2009
TANAMAN OBAT KELUARGA
TOGA (Tanaman Obat Keluarga) pada umumnya tanaman yang sudah lazim ditanam di pekarangan rumah atau tumbuh di daerah pemukiman. Khasiat tanaman obat digunakan berdasarkan gejala penyakit seperti batuk, demam, pusing dan sebagainya. Dengan demikian lebih dititik beratkan terhadap pengobatan simptomatik, sebelum bersifat pemecahan terhadap sebab penyakit.
Ramuan obat tersebut digunakan untuk pengobatan darurat. Yaitu apabila obat modern tidak segera diperoleh. Jika setelah menggunakan obat tradisional penyakitnya tidak berkurang penderita supaya berobat ke Puskesmas atau Rumah Sakit. Bahan baku yang digunakan dalam ramuan obat tersebut harus segar atau apabila kering harus dalam keadaan baik. Jangan menggunakan bahan baku yang berkapang/berjamur, dimakan serangga, atau terkena kotoran. Bahan baku sebelum diramu dibersihkan terlebih dahulu, bahan baku yang segar harus dicuci terlebih dahulu dengan air bersih.
Macam-macam tanaman obat keluarga:
* Sirih, untuk ramuan obat hidung berdarah atau mimisan.
* Seledri, untuk obat darah tinggi
* bawang putih, memperbaiki kekenyalan pembuluh darah.
* Jahe, untuk ramuan obat sakit kepala karena pilek.
* Saga, untuk ramuan obat sariawan.
* Kaca piring, untuk ramuan obat sariawan.
* Cengkeh, untuk ramuan obat sakit gigi.
* Dadap serep, untuk ramuan obat demam.
* Mentimun, untuk ramuan obat demam.
* Cocor bebek, untuk ramuan obat demam.
* Kembang sepatu, untuk ramuan obat demam pada anak.
* Lidah buaya atau aloe vera sudah lama dikenal sebagai tanaman penyubur rambut. Manfaat lainnya adalah dapat meredakan batuk.
* Sirih, Dikenal karena memiliki kandungan antiseptik yang baik. Anda juga dapat menggunakannya untuk meredakan batuk.
* Lengkuas, Selain sebagai bumbu dapur, lengkuas dapat menyembuhkan panu pada kulit.
* Temulawak, Bermanfaat mengatasi penyakit kuning.
* Jinten, Bila ada anggota keluarga yang panas, gunakan daun jinten untuk menurunkan panas. Bermanfaat juga untuk melancarkan ASI bagi ibu yang sedang menyusui.
* Jahe, Dapat digunakan untuk menyembuhkan batuk dan rematik karena menghasilkan rasa hangat.
* Bawang Merah, Bumbu dapur yang terkenal ini juga bermanfaat untuk mengobati masuk angin.
* Mahkota dewa, tanaman yang telah terkenal sebagai tanaman obat. Dapat menyembuhkan penyakit darah tinggi.
* Kumis kucing, Dapat digunakan untuk meredakan sakit pinggang.
* Sambiloto, Rasanya yang pahit dipercaya dapat mengobati berbagai penyakit. Anda dapat menggunakan daunnya untuk menyembuhkan penyakit tifus dan penurun panas.
* Mengkudu (pace), Buah yang bermanfaat banyak untuk tubuh. Dengan mengkonsumsi buahnya dapat meredakan osteoporosis.
* Jeruk nipis, Buah yang asam dapat dimanfaatkan untuk meredakan batuk.
* Begonia, merupakan tanaman hias, tetapi juga memiliki manfaat untuk mengatasi nyeri haid.
* Puring, Juga merupakan tanaman hias yang umum ditanam di taman karena daunnya yang berwarna-warni. Dapat dimanfaatkan daunnya yang berwarna kuning hijau untuk menghangatkan perut.
* Melati, Bunga indah yang keharumannya sering dimanfaatkan sebagai bahan baku parfum, ternyata termasuk tanaman obat. Khasiat daunnya dapat menyembuhkan sesak nafas dan sakit kepala. Bunganya dapat digunakan untuk mengatasi radang mata.
* Daun Salam, Air rebusan daun salam mampu mengatasi penyakit maag dan juga mampu menurunkan kadar gula dalam darah dengan cepat sehingga bagus untuk penderita diabetes.
* Jambu Biji, Jambu biji juga memiliki khasiat. Daunnya dapat digunakan untuk mengatasi penyakit buang air atau diare. Fungsi daunnya mampu membuat keras feses sehingga mengurangi buang air besar. Jus buahnya juga baik untuk kesehatan karena mengandung banyak vitamin C serta baik untuk penderita demam seperti DBD
Pengertian Dana Sehat Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat
Dana sehat merupakan suatu upaya pemeliharaan kesehatan dari, oleh dan untuk masyarakat yang diselenggarakan berdasarkan atas azas usaha bersama dan kekeluargaan dengan pembiayaan secara pra-upaya dan bertujuan untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat. Dalam pelaksanaannya dana sehat terbagi dalam beberapa bentuk dan juga untuk mengelompokkannya dibuat stratifikasi agar dalam pembinaan dan pengembangannya dapat memudahkan dalam intervensi dukungan teknis.
Bentuk-Bentuk Dana Sehat
Berdasarkan Kepesertaan, dikelompokan berdasarkan :
1. Administrasi Wilayah
Peserta kelompok ini mengikuti wilayah administrasi atau tempat tinggalnya, seperti RT, RW, Desa atau Kelurahan, Kecamatan dan lainnya. Dana sehat ini merupakan pengembangan dari kegiatan yang terkait dengan pengembangan wilayah administrasi seperti Posyandu, Polindes, dan kegiatan PPK.
a. Institusi Sekolah
Peserta ini dibentuk melalui institusi sekolah sebagai tindak lanjut dari kegiatan UKS. Berdasarkan tingkatannya ada dana sehat tinglat SD, SLTP, dan SMU serta mungkin Perguruan Tinggi.
b. Institusi Keagamaan
Peserta adalah simpatisan atas kesadaran anggota berdasarkan organisasi keagamaan, misalnya Muhammadiyah, NU, Perdaki, dll.
c. Orgasnisasi Koperasi
Peserta ini adalah salah satu kegiatan koperasi yang bersangkutan.
d. Kelompok Seminat
Peserta ini didasarkan pada keanggotaan seseorang pada kelompok tertentu, seperti pedagang kaki lima, akseptor KB, tani, dan lain-lain.
Bentuk-Bentuk Premi
Suatu cara pengumpulan premi dari anggota sangat bervariasi antara dana sehat yang satu dengan yang lain:
1. Berupa Uang
Pola ini mudah diterima bagi kelompok masyarakat yang sudah maju atau sering berhubungan dengan dunia luar, meskipun demikian cara pengumpulannya cukup bervariasi.
2. Berupa Barang
Pembayaran premi dengan dalam bentuk barang, antara lain hasil pertanian, perkebunan yang dikonversi dalam bentuk nilai uang.
3. Dari Sisa Hasil Premi
Premi ini hanya dimiliki dengan peserta yang bergabung dengan koperasi. Karena pada akhir tahun koperasi menghitung Sisa Hasil Usaha (SHU) kemudian atas kesepakatan anggota sebagian dana dari SHU digunakan untuk membayar premi.
4. Berupa Tenaga atau Upah Kerja
Premi dibayar dengan memberikan jasa dalam bentuk tenaga seseorang yang diberi upah, upah tersebut dibayarkan ke Kas Dana Sehat.
Bentuk-Bentuk Dana Sehat
Berdasarkan Kepesertaan, dikelompokan berdasarkan :
1. Administrasi Wilayah
Peserta kelompok ini mengikuti wilayah administrasi atau tempat tinggalnya, seperti RT, RW, Desa atau Kelurahan, Kecamatan dan lainnya. Dana sehat ini merupakan pengembangan dari kegiatan yang terkait dengan pengembangan wilayah administrasi seperti Posyandu, Polindes, dan kegiatan PPK.
a. Institusi Sekolah
Peserta ini dibentuk melalui institusi sekolah sebagai tindak lanjut dari kegiatan UKS. Berdasarkan tingkatannya ada dana sehat tinglat SD, SLTP, dan SMU serta mungkin Perguruan Tinggi.
b. Institusi Keagamaan
Peserta adalah simpatisan atas kesadaran anggota berdasarkan organisasi keagamaan, misalnya Muhammadiyah, NU, Perdaki, dll.
c. Orgasnisasi Koperasi
Peserta ini adalah salah satu kegiatan koperasi yang bersangkutan.
d. Kelompok Seminat
Peserta ini didasarkan pada keanggotaan seseorang pada kelompok tertentu, seperti pedagang kaki lima, akseptor KB, tani, dan lain-lain.
Bentuk-Bentuk Premi
Suatu cara pengumpulan premi dari anggota sangat bervariasi antara dana sehat yang satu dengan yang lain:
1. Berupa Uang
Pola ini mudah diterima bagi kelompok masyarakat yang sudah maju atau sering berhubungan dengan dunia luar, meskipun demikian cara pengumpulannya cukup bervariasi.
2. Berupa Barang
Pembayaran premi dengan dalam bentuk barang, antara lain hasil pertanian, perkebunan yang dikonversi dalam bentuk nilai uang.
3. Dari Sisa Hasil Premi
Premi ini hanya dimiliki dengan peserta yang bergabung dengan koperasi. Karena pada akhir tahun koperasi menghitung Sisa Hasil Usaha (SHU) kemudian atas kesepakatan anggota sebagian dana dari SHU digunakan untuk membayar premi.
4. Berupa Tenaga atau Upah Kerja
Premi dibayar dengan memberikan jasa dalam bentuk tenaga seseorang yang diberi upah, upah tersebut dibayarkan ke Kas Dana Sehat.
INISIASI MENYUSUI DINI
Untuk menunjang keberhasilan ASI eksklusif, saat ini tengah digalakkan Early Latching On (ELO) atau lebih dikenal dengan Inisiasi Menyusu Dini (IMD). IMD ini dilakukan langsung setelah bayi dilahirkan (tubuh bayi hanya dikeringkan kecuali bagian tangan dan tidak dimandikan), dengan meletakkan bayi pada dada ibu dan membiarkannya mencari puting ibu dan menyusu secara alami. Ini berlangsung selama bayi masih terjaga, KUARANG LEBIH 1-2 jam setelah kelahirannya. Proses IMD dapat dilakukan pada persalinan normal maupun caesar (usahakan ibu tidak dibius total agar tidak mempengaruhi tingkat kesadaran bayi saat melakukan IMD).
Mengapa kontak kulit ibu dan bayi begitu penting saat IMD?
1. Dada ibu menghangatkan bayi dan dapat menurunkan resiko Hypothermia dan kematian akibat kedinginan
2. Bayi berkurang stress, lebih tenang, pernafasan dan detak jantung lebih stabil
3. Bayi terpapar kuman ibu yang TIDAK BERBAHAYA, bakteri kemudian membentuk koloni dalam usus bayi yang bertugas memerangi bakteri lainnya yang jahat
4. Bayi memperoleh kolostrum (liquid gold)
5. Sentuhan bayi merangsang hormon oksitosin
6. Pertemuan pertama orangtua dan bayi yang begitu menyenangkan
Tata Laksana IMD (Inisiasi Menyusui Dini):
1. Ibu didampingi suami dan/atau anggota keluarga yang turut mendukung IMD
2. Anjurkan tindakan tanpa obat dalam membantu kegiatan persalinan (termasuk untuk episiotomi yang tidak diperlukan)
3. Izinkan posisi melahirkan yang sesuai yang dipilih oleh ibu
4. Segera setelah bayi menangis, keringkan dengan tetap mempertahankan vernix (terutama pada bagian tangan) – tidak perlu dilakukan suction pada mulut dan hidung bayi apabila bayi sudah bisa menangis sendiri
5. Letakkan bayi telanjang, posisi tengkurap dan menghadap ibu, pada dada telanjang ibu sehingga terjadi kontak kulit – selimuti keduanya bila perlu
6. Biarkan bayi mencari sendiri payudara ibu, jangan dipaksakan pada puting ibu
7. Dukung dan bantu ibu untuk mengenali tanda-tanda atau perilaku bayi sebelum menyusu (pre feeding) yang dapat berlangsung beberapa menit atau satu jam bahkan lebih, di antaranya:
* Istirahat sebentar dalam keadaan siaga, menyesuaikan dengan lingkungan
* Memasukkan tangan ke mulut, gerakan mengisap, atau mengeluarkan suara
* Bergerak ke arah payudara
* Daerah areola biasanya yang menjadi sasaran
* Menyentuh puting susu dengan tangannya
* Menemukan puting susu, reflek mencari puting (rooting) melekat dengan mulut terbuka lebar
8. Bayi berada dalam keadaan alert /sadar rata-rata selama 2 jam setelah kelahiran – apabila setelah 1 jam bayi tidak berhasil menemukan puting ibu, dapat dibantu dengan diarahkan
9. Pertahankan kontak kulit antara ibu dan bayi sampai dengan dan selama bayi menyusu
10. Bantu ibu yang melahirkan secara sectio untuk sedapat mungkin berhasil melakukan kontak kulit dan IMD
11. Tunda prosedural rumah sakit terhadap bayi, seperti bayi ditimbang, diukur, diberi salep mata, disinar, dicap, suntikan vitamin, dll sampai dengan bayi selesai menyusu
12. Bayi jangan diberikan cairan pre laktal, kecuali ada indikasi medis
13. Dengan rawat gabung ibu (bayi selalu bersama ibu selama 24 jam) akan mudah merespon bayi dan menghindari potensi pemberian susu formula dan makanan atau minuman pre laktal
PELEKATAN YANG BENAR SAAT MENYUSUI
Langkah pertama untuk mendapatkan pelekatan yang benar adalah dengan membuat bayi membuka mulutnya secara lebar. Arahkan puting ke hidung bayi dan posisi kepala bayi di bawah payudara ibu. Tempelkan payudara atau areola pada bibir bawah bayi dan doronglah bayi untuk membuka mulutnya dengan lebar seolah-olah sedang menguap.
Ketika bayi sudah membuka mulutnya dengan lebar, tariklah bayi secara cepat ke arah payudara dengan cara menggerakkan badan (bukan kepala bayi ke arah ibu) dengan lengan yang sedang menopang. Pastikan bahwa bayi yang digerakkan ke arah payudara ibu dan bukan sebaliknya.
Pelekatan yang benar:
1. pastikan dagu bayi menempel pada payudara ibu (Chin)
2. pastikan bahwa yang masuk ke dalam mulut bayi adalah puting dan sebagian besar areola yang berada di bagian bawah mulut bayi lebih sedikit dibandingkan dengan areola yang berada di atas mulut bayi (Areola)
3. pastikan bahwa baik bibir atas maupun bibir bawah bayi terputar ke luardan tidak terlipat ke dalam ataupun berbentuk monyong (Lips)
4. pastikan bahwa mulut bayi terbuka lebar dan menempel pada payudara ibu (Mouth)
Posisi badan ibu dan bayi:
* Biarkan kepala bayi terjatuh pada pertengahan lengan bawah atau pergelangan tangan ibu
* Pegang bagian belakang dan bahu bayi
* Hadapkan seluruh badan bayi pada badan ibu
* Dekap bayi di bawah payudara
* Dada bayi melekat di bawah dasar payudara (dada ibu)
* Dagu bayi menempel pada payudara
* Hidung bayi menjauhi payudara
* Bahu dan lengan ibu tidak tegang dan dalam posisi natural
Tanda Pemberian ASI cukup:
* BAK 5-6x sehari
* BAB 2x/lebih sehari
* Mengakhiri menyusu sendiri
* Bayi relaks dan puas setelah minum
Kunci keberhasilan dalam menyusui – 5 C:
1. Commitment – dengan komitmen, akan mengupayakan segala cara demi keberhasilan ASI ekslusif.
Komitmen sangat penting. seringkali banyak wanita yang enggan untuk menyusui karena ketakutan terjadinya perubahan bentuk payudara. Danternyata semua hanyalah mitos karena menyusui tidak akan mengubah bentuk payudara.
2. Confidence – percaya diri (percayalah bahwa setiap ibu pasti bisa menyusui bayinya)
Adanya anggapan bahwa tidak semua wanita dapat menyusui masih terdapat di masyarakat Indonesia terutama pada wanita yang baru memiliki anak pertama. Kepercayaan diri dalam memberikan ASI seringkali disertai ketakutan bahwa menyusui akan menimbulkan rasa nyeri, Jumlah ASI sedikit yang tidak akan mencukupi kebutuhan bayi sehingga timbul keputusan untuk memberikan tambahan susu formula. Padahal jumlah ASI yang dikeluarkan secara otomatis oleh tubuh ibu akan disesuaikan dengan kebutuhan si bayi..SUBHANALLAH
3. Camaraderie – lingkungan yang mendukung (keluarga, rekan kerja, kelompok pendukung ibu-bu ASI), memilih RS yang menerapkan 10 langkah menuju keberhasilan ASI yang ditetapkan WHO
4. Consultants – menghubungi pihak-pihak yang ahli mengenai ASI (dokter anak yang pro dan memiliki pengetahuan tentang ASI, klinik/konselor laktasi, asosiasi pendukung ibu-ibu ASI)
5. Class – mengikuti kelas tatalaksana menyusui yang diselenggarakan oleh pihak rumah sakit, rumah bersalin, asosiasi pendukung ibu-ibu ASI, dll
Manfaat Pemberian ASI bagi ibu:
* Mencegah pendarahan post partum – hisapan bayi menghasilkan hormon progesteron yang merangsang kontraksi rahim untuk mencegah pendarahan
* Mengecilkan rahim – dengan meningkatnya hormon oksitosin, membantu rahim kembali ke ukuran semula
* Mengurangi terjadinya anemia – resiko anemia karena kekurangan zat besi dapat dihindari dengan penundaan kembalinya masa haid dan pengurangan pendarahan
* Menunda kesuburan – pelaksanaan ASI eksklusif dan tanpa haid memiliki kemungkinan hamil hanya 1,8%, dan dengan haid 27,8%
* Lebih cepat langsing kembali – diperlukan energi untuk menyusui dan pembentukan ASI diambil dari cadangan lemak yang tertimbun
* Menimbulkan ikatan batin yang kuat antara ibu dan anak
* Membantu proses pendisiplinan anak – orangtua belajar membaca tanda-tanda yang diberikan anak dan anakpun belajar mempercayai ibunya - dasar pengembangan rasa hormat pada orangtua
* Mengurangi kemungkinan kanker payudara, rahim dan ovarium
* Mengurangi kemungkinan osteoporosis dan rematik – resiko terkena osteoporosis 4 kali lebih kecil dibandingkan dengan wanita yang tidak menyusui
* Tidak merepotkan dan hemat waktu – dapat segera diberikan tanpa harus memasak air, menakar susu, mencuci dan mensterilkan botol, menunggu susu agar tidak terlalu panas,dll
* Portabel dan praktis – mudah dibawa, kapan dan di mana saja, siap minum dengan suhu yang selalu tepat
* Lebih ekonomis/murah – tidak perlu membeli susu formula dan perlengkapannya
* Menghemat biaya pengobatan – bayi dengan susu formula 16 kali lebih sering dirawat di rumah sakit
* Manfaat bagi ibu bekerja – penelitian menunjukkan prestasi kerja ibu ASI ekslusif meningkat dan lebih jarang bolos ke kantor (25%) dibandingkan dengan ibu susu formula
Manfaat Pemberian ASI bagi bayi:
* ASI sebagai nutrisi – lengkap dan mudah dicerna
* ASI meningkatkan daya tahan tubuh
* ASI meningkatkan kecerdasan – memiliki IQ 7-10 poin lebih tinggi dari anak susu formula, bahkan 12,9 poin saat usia 9,5 th
* ASI meningkatkan perkembangan emosi, kepribadian dan percaya diri – ikatan yang terjadi saat menyusui membuat anak percaya pada orang lain (ibunya) dan berkembang menjadi rasa percaya diri
KONSULTAN MENYUSUI DI KOTA CIMAHI.
Kota Cimahi sangat fokus dan memperhatikan tentang pentingnya Pemberian ASI sejak DINI (IMD), sehingga Kota Cimahi telah melakukan pengembangan dengan melakukan pelatihan Inisiasi Menyusui Dini.
Dengan telah adanya konsultan menyusui tersebut diharapkan, Seluruh bayi yang ada di Kota Cimahi mendapatkan ASI yang tepat dan cukup sehingga memiliki kecerdasan dan kesehatan yang optimal.
CIMAHI MANDIRI SIAGA SEHAT 2012
SALUYU NGAWANGUN JATI MANDIRI.............
--terima kasih gambar : www.lintasberita.com --
Langganan:
Postingan (Atom)