Pneumonia merupakan masalah kesehatan di dunia karena angka kematiannya tinggi, tidak saja dinegara berkembang, tapi juga di negara maju seperti AS, Kanada dan negara-negara Eropah. Di AS misalnya, terdapat dua juta sampai tiga juta kasus pneumonia per tahun dengan jumlah kematian rata-rata 45.000 orang.
Di Indonesia, pneumonia merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah kardiovaskuler dan tuberkulosis. Faktor sosial ekonomi yang rendah mempertinggi angka kematian.
Penanggulangan penyakit Pnemonia menjadi fokus kegiatan program P2ISPA (Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut). Program ini mengupayakan agar istilah Pnemonia lebih dikenal masyarakat, sehingga memudahkan kegiatan penyuluhan dan penyebaran informasi tentang penanggulangan Pnemonia.
Program P2ISPA mengklasifikasikan penderita kedalam 2 kelompok usia:
Usia dibawah 2 bulan (Pnemonia Berat dan Bukan Pnemonia)
Usia 2 bulan sampai kurang dari 5 tahun (2 bulan - Pnemonia, Pnemonia Berat dan Bukan Pnemonia )
Klasifikasi Bukan-pnemonia mencakup kelompok balita penderita batuk yang tidak menunjukkan gejala peningkatan frekuensi nafas dan tidak menunjukkan adanya penarikan dinding dada bagian bawah ke dalam. Penyakit ISPA diluar pnemonia ini antara lain: batuk-pilek biasa (common cold), pharyngitis, tonsilitis dan otitis. Pharyngitis, tonsilitis dan otitis, tidak termasuk penyakit yang tercakup dalam program ini.
Pengertian Pnemonia
Pnemonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli). Terjadinya pnemonia pada anak seringkali bersamaan dengan proses infeksi akut pada bronkus (biasa disebut bronchopneumonia). Gejala penyakit ini berupa napas cepat dan napas sesak, karena paru meradang secara mendadak. Batas napas cepat adalah frekuensi pernapasan sebanyak 50 kali per menit atau lebih pada anak usia 2 bulan sampai kurang dari 1 tahun, dan 40 kali permenit atau lebih pada anak usia 1 tahun sampai kurang dari 5 tahun. Pada anak dibawah usia 2 bulan, tidak dikenal diagnosis pnemonia.
Pneumonia Berat ditandai dengan adanya batuk atau (juga disertai) kesukaran bernapas, napas sesak atau penarikan dinding dada sebelah bawah ke dalam (severe chest indrawing) pada anak usia 2 bulan sampai kurang dari 5 tahun. Pada kelompok usia ini dikenal juga Pnemonia sangat berat, dengan gejala batuk, kesukaran bernapas disertai gejala sianosis sentral dan tidak dapat minum. Sementara untuk anak dibawah 2 bulan, pnemonia berat ditandai dengan frekuensi pernapasan sebanyak 60 kali permenit atau lebih atau (juga disertai) penarikan kuat pada dinding dada sebelah bawah ke dalam.
Gejala Pneumonia adalah demam, sesak napas, napas dan nadi cepat, dahak berwarna kehijauan atau seperti karet, serta gambaran hasil ronsen memperlihatkan kepadatan pada bagian paru
Kepadatan terjadi karena paru dipenuhi sel radang dan cairan yang sebenarnya merupakan reaksi tubuh untuk mematikan luman. Tapi akibatnya fungsi paru terganggu, penderita mengalami kesulitan bernapas, karena tak tersisa ruang untuk oksigen. Pneumonia yang ada di masyarakat umumnya, disebabkan oleh bakteri, virus atau mikoplasma ( bentuk peralihan antara bakteri dan virus ). Bakteri yang umum adalah streptococcus Pneumoniae, Staphylococcus Aureus, Klebsiella Sp, Pseudomonas sp,vIrus misalnya virus influensa.
Pengobatan Pneumonia
Pengobatan dan hasil yang didapat tergantung pada beberapa faktor, antara lain :
usia masih muda, dideteksi sejak dini, sistem kekebalan tubuh bekerja dengan baik, infeksi belum menyebar, dan tidak ada infeksi lain.
Pengobatan awal biasanya adalah antibiotik, yang cukup manjur mengatasi penumonia oleh bakteri, mikoplasma dan beberapa kasus rickettsia.
Untuk pneumonia oleh virus sampai saat ini belum ada panduan khusus, meski beberapa obat antivirus telah digunakan. Kebanyakan pasien juga bisa diobati dirumah. Biasanya dokter yang menangani peneumonia akan memilihkan obat sesuai pertimbangan masing-masing, setelah suhu pasien kembali normal, dokter akan menginstruksikan pengobatan lanjutan untuk mencegah kekambuhan. Soalnya, seranganberikutnya bisa lebih berat dibanding yang pertama. Selain antibiotika, pasien juga akan mendapat pengobatan tambahan berupa pengaturan pola makan dan oksigen untuk meningkatkan jumlah oksigen dalam darah.
Pada pasien yang berusia pertengahan, diperlukan istirahat lebih panjang untuk mengembvalikan kondisi tubuh. Namun, mereka yang sudah sembuh dari dari pneumonia mikoplasma akan letih lesu dalam waktu yang panjang. Secara rutin, pasien yang sudah sembuh dari pneumonia jangan dilarang kembali melakukan aktifitasnya. Namun mereka perlu diingatkan untuk tidak langsung melakukan yang berat-berat. Soalnya, istirahat cukup merupakan kunci untuk kembali sehat.
Untuk menangani pernapasan akut parah ( Severe Acute Respiratory Syndrom/SARS) yang masih misterius, organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan para petugas kesehatan untuk menerapkan Universal Precautions. Artinya, mereka harus mengenakan sarung tangan, masker, sepatu boot dan jas yang melindungi seluruh tubuh dari kontak langsung dengan penderita. Buat penderitanya juga dianjurkan untuk mengenakan masker dan pelindung lain sampai SARS-nya ditanggulangi. Pasien yang dicurigai atau kemungkinan besar terkena SARS harus diisolasi. Ruang perawatannya harus bertekanan rendah dengan pintu tertutup rapat, tidak sharing dengan pasien lain ( termasuk dengan pasien sindrom serupa ) dan punya fasilitas kamar mandi dan kloset sendiri.
Semua peralatan yang digunakan sebaiknya sekali pakai dan ruangan dibersihkan dengan menggunakan desinfektans yang mengandung antibakteri, antivirus dan antijamur. Pasien sebaiknya dijaga tidak banyak bergerak. Pasien maupun para petugas kesehatan yang menangani dianjurkan untuk selalu mencuci tangan dengan sabun untuk menghindari penyebaran. Karena antibiotika berspekturm luas tidak menunjukkan efektifitas menangani SARS, WHO lebih menganjurkan untuk memanfaatkan suntikan intravena ribavirin dan steroid untuk menstabilkan kondisi pasien yang sudah kritis.
Penyebab Penumonia
PNEUMONIA sebenarnya bukan peyakit baru. American Lung Association misalnya, menyebutkan hingga tahun 1936 pneumonia menjadi penyebab kematian nomor satu di Amerika. Penggunaan antibiotik, membuat penyakit ini bisa dikontrol beberapa tahun kemudian. Namun tahun 2000, kombinasi pneumonia dan influenza kembali merajalela dan menjadi penyebab kematian ketujuh di negara itu.
Penyebabnya bisa bermacam-macam dan diketahui ada 30 sumber infeksi, dengan sumber utama bakteri, virus, mikroplasma, jamur, berbagai senyawa kimia maupun partikel.
Pneumonia Oleh Bakteri
Pneumonia yang dipicu bakteri bisa menyerang siapa saja, dari bayi sampai usia lanjut. Pencandu alkohol, pasien pasca-operasi, orang-orang dengan penyakit gangguan pernapasan, sedang terinfeksi virus atau menurun kekebalan tubuhnya, adalah yang paling berisiko. Sebenarnya bakteri penyebab pneumonia yang paling umum adalah Streptococcus pneumoniae sudah ada di kerongkongan manusia sehat. Begitu pertahanan tubuh menurun oleh sakit, usia tua, atau malnutrisi, bakteri segera memperbanyak diri dan menyebabkan kerusakan.
Seluruh jaringan paru dipenuhi cairan dan infeksi dengan cepat menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Pasien yang terinfeksi pneumonia akan panas tinggi, berkeringat, napas terengah-engah, dan denyut jantungnya meningkat cepat. Bibir dan kuku mungkin membiru karena tubuh kekurangan oksigen. Pada kasus yang eksterm, pasien akan mengigil, gigi bergemelutuk, sakit dada, dan kalau batuk mengeluarkan lendir berwarna hijau. Sebelum terlambat, penyakit ini masih bisa diobati. Bahkan untuk pencegahan vaksinnya pun sudah tersedia.
Pneumonia Oleh Virus
Setengah dari kejadian pneumonia diperkirakan disebabkan oleh virus. Saat ini makin banyak saja virus yang berhasil diidentifikasi. Meski virus-virus ini kebanyakan menyerang saluran pernapasan bagian atas-terutama pada anak-anak- gangguan ini bisa memicu pneumonia. Untunglah, sebagian besar pneumonia jenis ini tidak berat dan sembuh dalam waktu singkat.
Namun bila infeksi terjadi bersamaan dengan virus influensa, gangguan bisa berat dan kadang menyebabkan kematian, Virus yang menginfeksi paru akan berkembang biak walau tidak terlihat jaringan paru yang dipenuhi cairan.
Gejala Pneumonia oleh virus sama saja dengan influensa, yaitu demam, batuk kering sakit kepala, ngilu diseluruh tubuh. Dan letih lesu, selama 12 ? 136 jam, napas menjadi sesak, batuk makin hebat dan menghasilkan sejumlah lendir. Demam tinggi kadang membuat bibir menjadi biru.
Pneumonia Mikoplasma
Pneumonia jenis ini berbeda gejala dan tanda-tanda fisiknya bila dibandingkan dengan pneumonia pada umumnya. Karena itu, pneumonia yang diduga disebabkan oleh virus yang belum ditemukan ini sering juga disebut pneumonia yang tidak tipikal ( Atypical Penumonia ).
Pneumonia mikoplasma mulai diidentifikasi dalam perang dnia II. Mikoplasma adalah agen terkecil dialam bebas yang menyebabkan penyakit pada manusia. Mikoplasma tidak bisa diklasifikasikan sebagai virus maupun bakteri, meski memiliki karakteristik keduanya.
Pneumonia yang dihasilkan biasanya berderajat ringan dan tersebar luas. Mikoplasma menyerang segala jenis usia. Tetapi paling sering pada anak pria remaja dan usia muda. Angka kematian sangat rendah, bahkan juga pada yang tidak diobati.
Gejala yang paling sering adalah batuk berat, namun dengan sedikit lendir. Demam dan menggigil hanya muncul di awal, dan pada beberapa pasien bisa mual dan muntah. Rasa lemah baru hilang dalam waktu lama.
Pneumonia Jenis Lain
Termasuk golongan ini adalah Pneumocystitis Carinii pnumonia ( PCP ) yang diduga disebabkan oleh jamur, PCP biasanya menjadi tanda awal serangan penyakit pada pengidap HIV/AIDS.
PCP bisa diobati pada banyak kasus. Bisa saja penyakit ini muncul lagi beberapa bulan kemudian, namun pengobatan yang baik akan mencegah atau menundah kekambuhan.
Pneumonia lain yang lebih jarang disebabkan oleh masuknya makanan, cairan , gas, debu maupun jamur.
Rickettsia- juga masuk golongan antara virus dan bakteri-menyebabkan demam Rocky Mountain, demam Q, tipus, dan psittacosis. Penyakit-penyakit ini juga mengganggu fungsi Paru, namun pneumonia tuberkulosis alis TBC adalah infeksi paru paling berbahaya kecuali dioabati sejak dini.
"JANGAN MENGOBATI SENDIRI, PERIKSAKAN KE SARANA PELAYANAN KESEHATAN"
Sabtu, 17 Oktober 2009
ALAT AMAN PENINGKAT IQ BAYI
Setiap Orang tua pasti menginginkan memiliki seorang anak yang cerdas baik dari segi intelektual, emosional maupun spiritual nya.
Perkembangan kemampuan anak sangat tergantung pada stimulus yang didapatnya sejak dini, semakin sering dan cukup kuat rangsangan yang diterima maka semakin baiklah peerkembangannya.
Sering kali orang tua menyiapkan apapun agar rangsangan yang diterima buah hatinya maksimal tetapi seringkali pula barang yang telah diberikan tersebut tidak memenuhi faktor keamanan bagi sang anak.
Faktor keamanan adalah hal pertama yang harus diperhatikan saat memilih mainan untuk bayi. Jangan sampai mainan yang dibeli malah menimbulkan bahaya bagi si bayi. Sehingga harus pintar memilih mainan yang tepat untuk si bayi.
Ada beberapa mainan yang aman untuk bayi. Ketahui mainan tersebut agar buah hati bisa aman bermain.
- Gelang berbunyi
Anda bisa membeli gelang yang biasanya terbuat dari karet atau plastik dan terdapat bebunyian didalamnya. Saat bayi bergerak gelang akan berbunyi dan hal itu bisa menghiburnya. Anda bisa membeli gelang yang berwarna cerah karena bayi suka sekali dengan warna-warna tersebut.
- Baby gym
Anda bisa membeli baby gym untuk membuat bayi lebih aktif. Berbagai mainan yang digantung pada baby gym akan memicunya bergerak lebih aktif. Gerakan perut, tangan, kaki dan bagian tubuh lainnya akan membuat bayi lebih sehat.
- Alat musik
Bayi sangat suka mendengar bebunyian yang merdu. Saat ini banyak dijual mainan yang terdapat bunyi didalamnya. Pastikan bunyi tersebut terdengar merdu dan suaranya tidak memekakkan telinga. Anda bisa membeli boneka yang saat dipencet akan mengeluarkan suara instrumen. Musik instrumen klasik bisa Anda pilih karena berdampak positif bagi perkembangan otak bayi
- Buku
Anda bisa membeli buku yang memang diperuntukkan untuk bayi. Dengan gambar yang lucu dan warnanya yang cerah bayi pasti akan sangat terhibur. Sekarang banyak tersedia buku-buku bayi yang terbuat dari kain dan tidak mudah robek. Jadi bayi Anda bisa aman memainkannya.
Perkembangan kemampuan anak sangat tergantung pada stimulus yang didapatnya sejak dini, semakin sering dan cukup kuat rangsangan yang diterima maka semakin baiklah peerkembangannya.
Sering kali orang tua menyiapkan apapun agar rangsangan yang diterima buah hatinya maksimal tetapi seringkali pula barang yang telah diberikan tersebut tidak memenuhi faktor keamanan bagi sang anak.
Faktor keamanan adalah hal pertama yang harus diperhatikan saat memilih mainan untuk bayi. Jangan sampai mainan yang dibeli malah menimbulkan bahaya bagi si bayi. Sehingga harus pintar memilih mainan yang tepat untuk si bayi.
Ada beberapa mainan yang aman untuk bayi. Ketahui mainan tersebut agar buah hati bisa aman bermain.
- Gelang berbunyi
Anda bisa membeli gelang yang biasanya terbuat dari karet atau plastik dan terdapat bebunyian didalamnya. Saat bayi bergerak gelang akan berbunyi dan hal itu bisa menghiburnya. Anda bisa membeli gelang yang berwarna cerah karena bayi suka sekali dengan warna-warna tersebut.
- Baby gym
Anda bisa membeli baby gym untuk membuat bayi lebih aktif. Berbagai mainan yang digantung pada baby gym akan memicunya bergerak lebih aktif. Gerakan perut, tangan, kaki dan bagian tubuh lainnya akan membuat bayi lebih sehat.
- Alat musik
Bayi sangat suka mendengar bebunyian yang merdu. Saat ini banyak dijual mainan yang terdapat bunyi didalamnya. Pastikan bunyi tersebut terdengar merdu dan suaranya tidak memekakkan telinga. Anda bisa membeli boneka yang saat dipencet akan mengeluarkan suara instrumen. Musik instrumen klasik bisa Anda pilih karena berdampak positif bagi perkembangan otak bayi
- Buku
Anda bisa membeli buku yang memang diperuntukkan untuk bayi. Dengan gambar yang lucu dan warnanya yang cerah bayi pasti akan sangat terhibur. Sekarang banyak tersedia buku-buku bayi yang terbuat dari kain dan tidak mudah robek. Jadi bayi Anda bisa aman memainkannya.
SENTUHLAH BAYI ANDA
Saat ini dikembangkan Program Inisiasi Menyusui Dini (IMD) yang merupakan pemberian Air Susu Ibu sejak dini dari pertama kali bayi dilahirkan tanpa diberikan Susu Formula.
Sangat Banyak manfaat yang diberikan, karena selain ASI dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan kecerdasan anak juga saat menyusui seringkali sang ibu memberikan sentuhan sentuhan pada bayi terkasih.
Semakin banyak sentuhan dan kehangatan yang diberikan maka hubungan antara ibu dan anak lebih terjalin dengan kuat. Berikut adalah dampak positif dari sentuhan.
- Perkembangan otak
Bayi yang baru lahir sangat membutuhkan sentuhan hangat. Mereka akan lebih nyaman dipelukan sang ibu. Menurut penelitian yang dilakukan Alice Sterling Honig, PhD, seorang profesor di Syracuse University, bayi yang jarang disentuh otaknya lebih kecil 20% dibandingkan dengan yang sering disentuh.
- Tingkah laku
Tingkah laku anak yang sering disentuh penuh dengan kasih sayang akan lebih baik dibandingkan dengan yang jarang disentuh. Sentuhan juga bisa membuat orang dewasa lebih bahagia dan berefek menenangkan. Seseorang yang memiliki gangguan tingkah laku, juga bisa ditenangkan dengan terapi sentuhan
- Kesehatan
Sentuhan terbukti memiliki kekuatan untuk menurunkan tekanan darah tinggi dan mengurangi hormon stres. Saat seseorang diberikan sentuhan kadar oxytocin akan meningkat dan menimbulkan efek menenangkan.
- Penyembuhan
Menurut American Hospital Association, sekitar 37 % rumah sakit di Amerika memiliki terapi penyembuhan alternatif selain secara medis. Salah satunya adalah terapi sentuhan. Terapi sentuhan yang biasanya dilakukan dengan pemijatan bisa mengatasi saraf yang tegang pada pasien. Hal tersebut bisa membantu proses penyembuhan menjadi lebih cepat.
Demikian sedikit ulasan tentang manfaat sentuhan.
SUKSESKAN INISIASI MENYUSUI DINI DAN ASI EKSKLUSIF.....
Sangat Banyak manfaat yang diberikan, karena selain ASI dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan kecerdasan anak juga saat menyusui seringkali sang ibu memberikan sentuhan sentuhan pada bayi terkasih.
Semakin banyak sentuhan dan kehangatan yang diberikan maka hubungan antara ibu dan anak lebih terjalin dengan kuat. Berikut adalah dampak positif dari sentuhan.
- Perkembangan otak
Bayi yang baru lahir sangat membutuhkan sentuhan hangat. Mereka akan lebih nyaman dipelukan sang ibu. Menurut penelitian yang dilakukan Alice Sterling Honig, PhD, seorang profesor di Syracuse University, bayi yang jarang disentuh otaknya lebih kecil 20% dibandingkan dengan yang sering disentuh.
- Tingkah laku
Tingkah laku anak yang sering disentuh penuh dengan kasih sayang akan lebih baik dibandingkan dengan yang jarang disentuh. Sentuhan juga bisa membuat orang dewasa lebih bahagia dan berefek menenangkan. Seseorang yang memiliki gangguan tingkah laku, juga bisa ditenangkan dengan terapi sentuhan
- Kesehatan
Sentuhan terbukti memiliki kekuatan untuk menurunkan tekanan darah tinggi dan mengurangi hormon stres. Saat seseorang diberikan sentuhan kadar oxytocin akan meningkat dan menimbulkan efek menenangkan.
- Penyembuhan
Menurut American Hospital Association, sekitar 37 % rumah sakit di Amerika memiliki terapi penyembuhan alternatif selain secara medis. Salah satunya adalah terapi sentuhan. Terapi sentuhan yang biasanya dilakukan dengan pemijatan bisa mengatasi saraf yang tegang pada pasien. Hal tersebut bisa membantu proses penyembuhan menjadi lebih cepat.
Demikian sedikit ulasan tentang manfaat sentuhan.
SUKSESKAN INISIASI MENYUSUI DINI DAN ASI EKSKLUSIF.....
Langganan:
Postingan (Atom)