Perkembangan RW Siaga di Kota CImahi menbutuhkan sentuhan lain sehingga kesinambungan kegiatan RW Siaga ini dapat terus terjaga dan memberikan kontibusi nyata dalam peningkatan derajat kesehatan, penyehatan lingkungan serta peran serta masyarakat.
PENDAMPINGAN terhadap RW Siaga merupakan hal yang mutlak dilakukan sebagai bagian dari evaluasi dan perencanaan kegiatan dalam RW siaga.
Karena merasa bahwa perkembangan RW Siaga melalui Pendampingan diperlukan, maka Kota Cimahi melakukan pelatihan pendampingan fasilitator RW Siaga kepada 60 orang peserta dari Unsur masyarakat, Petugas Kelurahan dan petugas puskesmas sehingga diharapkan perkembangan RW Siaga dapat lebih ditingkatkan. Selama 6 hari, pada 10 - 16 desember 2009 dilakukan pelatihan dengan melalui kegiatan role play, diskusi dan permainan yang sarat dengan substansi peningkatan strata RW Siaga.
Melalui Konsep Pendampingan yaitu sebagai Fasilitator, Mediator,katalisator, motivator dan problem solver, peserta pelatihan diharapkan mampu menilai dan menggali lebih dalam kebutuhan yang diperlukan dalam pengembangan RW Siaga.
Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan penilaian karakter dan kemampuan sosialisasi serta psikologi peserta palatihan.
Kamis, 24 Desember 2009
Minggu, 06 Desember 2009
TANAMAN OBAT KELUARGA
TOGA (Tanaman Obat Keluarga) pada umumnya tanaman yang sudah lazim ditanam di pekarangan rumah atau tumbuh di daerah pemukiman. Khasiat tanaman obat digunakan berdasarkan gejala penyakit seperti batuk, demam, pusing dan sebagainya. Dengan demikian lebih dititik beratkan terhadap pengobatan simptomatik, sebelum bersifat pemecahan terhadap sebab penyakit.
Ramuan obat tersebut digunakan untuk pengobatan darurat. Yaitu apabila obat modern tidak segera diperoleh. Jika setelah menggunakan obat tradisional penyakitnya tidak berkurang penderita supaya berobat ke Puskesmas atau Rumah Sakit. Bahan baku yang digunakan dalam ramuan obat tersebut harus segar atau apabila kering harus dalam keadaan baik. Jangan menggunakan bahan baku yang berkapang/berjamur, dimakan serangga, atau terkena kotoran. Bahan baku sebelum diramu dibersihkan terlebih dahulu, bahan baku yang segar harus dicuci terlebih dahulu dengan air bersih.
Macam-macam tanaman obat keluarga:
* Sirih, untuk ramuan obat hidung berdarah atau mimisan.
* Seledri, untuk obat darah tinggi
* bawang putih, memperbaiki kekenyalan pembuluh darah.
* Jahe, untuk ramuan obat sakit kepala karena pilek.
* Saga, untuk ramuan obat sariawan.
* Kaca piring, untuk ramuan obat sariawan.
* Cengkeh, untuk ramuan obat sakit gigi.
* Dadap serep, untuk ramuan obat demam.
* Mentimun, untuk ramuan obat demam.
* Cocor bebek, untuk ramuan obat demam.
* Kembang sepatu, untuk ramuan obat demam pada anak.
* Lidah buaya atau aloe vera sudah lama dikenal sebagai tanaman penyubur rambut. Manfaat lainnya adalah dapat meredakan batuk.
* Sirih, Dikenal karena memiliki kandungan antiseptik yang baik. Anda juga dapat menggunakannya untuk meredakan batuk.
* Lengkuas, Selain sebagai bumbu dapur, lengkuas dapat menyembuhkan panu pada kulit.
* Temulawak, Bermanfaat mengatasi penyakit kuning.
* Jinten, Bila ada anggota keluarga yang panas, gunakan daun jinten untuk menurunkan panas. Bermanfaat juga untuk melancarkan ASI bagi ibu yang sedang menyusui.
* Jahe, Dapat digunakan untuk menyembuhkan batuk dan rematik karena menghasilkan rasa hangat.
* Bawang Merah, Bumbu dapur yang terkenal ini juga bermanfaat untuk mengobati masuk angin.
* Mahkota dewa, tanaman yang telah terkenal sebagai tanaman obat. Dapat menyembuhkan penyakit darah tinggi.
* Kumis kucing, Dapat digunakan untuk meredakan sakit pinggang.
* Sambiloto, Rasanya yang pahit dipercaya dapat mengobati berbagai penyakit. Anda dapat menggunakan daunnya untuk menyembuhkan penyakit tifus dan penurun panas.
* Mengkudu (pace), Buah yang bermanfaat banyak untuk tubuh. Dengan mengkonsumsi buahnya dapat meredakan osteoporosis.
* Jeruk nipis, Buah yang asam dapat dimanfaatkan untuk meredakan batuk.
* Begonia, merupakan tanaman hias, tetapi juga memiliki manfaat untuk mengatasi nyeri haid.
* Puring, Juga merupakan tanaman hias yang umum ditanam di taman karena daunnya yang berwarna-warni. Dapat dimanfaatkan daunnya yang berwarna kuning hijau untuk menghangatkan perut.
* Melati, Bunga indah yang keharumannya sering dimanfaatkan sebagai bahan baku parfum, ternyata termasuk tanaman obat. Khasiat daunnya dapat menyembuhkan sesak nafas dan sakit kepala. Bunganya dapat digunakan untuk mengatasi radang mata.
* Daun Salam, Air rebusan daun salam mampu mengatasi penyakit maag dan juga mampu menurunkan kadar gula dalam darah dengan cepat sehingga bagus untuk penderita diabetes.
* Jambu Biji, Jambu biji juga memiliki khasiat. Daunnya dapat digunakan untuk mengatasi penyakit buang air atau diare. Fungsi daunnya mampu membuat keras feses sehingga mengurangi buang air besar. Jus buahnya juga baik untuk kesehatan karena mengandung banyak vitamin C serta baik untuk penderita demam seperti DBD
Pengertian Dana Sehat Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat
Dana sehat merupakan suatu upaya pemeliharaan kesehatan dari, oleh dan untuk masyarakat yang diselenggarakan berdasarkan atas azas usaha bersama dan kekeluargaan dengan pembiayaan secara pra-upaya dan bertujuan untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat. Dalam pelaksanaannya dana sehat terbagi dalam beberapa bentuk dan juga untuk mengelompokkannya dibuat stratifikasi agar dalam pembinaan dan pengembangannya dapat memudahkan dalam intervensi dukungan teknis.
Bentuk-Bentuk Dana Sehat
Berdasarkan Kepesertaan, dikelompokan berdasarkan :
1. Administrasi Wilayah
Peserta kelompok ini mengikuti wilayah administrasi atau tempat tinggalnya, seperti RT, RW, Desa atau Kelurahan, Kecamatan dan lainnya. Dana sehat ini merupakan pengembangan dari kegiatan yang terkait dengan pengembangan wilayah administrasi seperti Posyandu, Polindes, dan kegiatan PPK.
a. Institusi Sekolah
Peserta ini dibentuk melalui institusi sekolah sebagai tindak lanjut dari kegiatan UKS. Berdasarkan tingkatannya ada dana sehat tinglat SD, SLTP, dan SMU serta mungkin Perguruan Tinggi.
b. Institusi Keagamaan
Peserta adalah simpatisan atas kesadaran anggota berdasarkan organisasi keagamaan, misalnya Muhammadiyah, NU, Perdaki, dll.
c. Orgasnisasi Koperasi
Peserta ini adalah salah satu kegiatan koperasi yang bersangkutan.
d. Kelompok Seminat
Peserta ini didasarkan pada keanggotaan seseorang pada kelompok tertentu, seperti pedagang kaki lima, akseptor KB, tani, dan lain-lain.
Bentuk-Bentuk Premi
Suatu cara pengumpulan premi dari anggota sangat bervariasi antara dana sehat yang satu dengan yang lain:
1. Berupa Uang
Pola ini mudah diterima bagi kelompok masyarakat yang sudah maju atau sering berhubungan dengan dunia luar, meskipun demikian cara pengumpulannya cukup bervariasi.
2. Berupa Barang
Pembayaran premi dengan dalam bentuk barang, antara lain hasil pertanian, perkebunan yang dikonversi dalam bentuk nilai uang.
3. Dari Sisa Hasil Premi
Premi ini hanya dimiliki dengan peserta yang bergabung dengan koperasi. Karena pada akhir tahun koperasi menghitung Sisa Hasil Usaha (SHU) kemudian atas kesepakatan anggota sebagian dana dari SHU digunakan untuk membayar premi.
4. Berupa Tenaga atau Upah Kerja
Premi dibayar dengan memberikan jasa dalam bentuk tenaga seseorang yang diberi upah, upah tersebut dibayarkan ke Kas Dana Sehat.
Bentuk-Bentuk Dana Sehat
Berdasarkan Kepesertaan, dikelompokan berdasarkan :
1. Administrasi Wilayah
Peserta kelompok ini mengikuti wilayah administrasi atau tempat tinggalnya, seperti RT, RW, Desa atau Kelurahan, Kecamatan dan lainnya. Dana sehat ini merupakan pengembangan dari kegiatan yang terkait dengan pengembangan wilayah administrasi seperti Posyandu, Polindes, dan kegiatan PPK.
a. Institusi Sekolah
Peserta ini dibentuk melalui institusi sekolah sebagai tindak lanjut dari kegiatan UKS. Berdasarkan tingkatannya ada dana sehat tinglat SD, SLTP, dan SMU serta mungkin Perguruan Tinggi.
b. Institusi Keagamaan
Peserta adalah simpatisan atas kesadaran anggota berdasarkan organisasi keagamaan, misalnya Muhammadiyah, NU, Perdaki, dll.
c. Orgasnisasi Koperasi
Peserta ini adalah salah satu kegiatan koperasi yang bersangkutan.
d. Kelompok Seminat
Peserta ini didasarkan pada keanggotaan seseorang pada kelompok tertentu, seperti pedagang kaki lima, akseptor KB, tani, dan lain-lain.
Bentuk-Bentuk Premi
Suatu cara pengumpulan premi dari anggota sangat bervariasi antara dana sehat yang satu dengan yang lain:
1. Berupa Uang
Pola ini mudah diterima bagi kelompok masyarakat yang sudah maju atau sering berhubungan dengan dunia luar, meskipun demikian cara pengumpulannya cukup bervariasi.
2. Berupa Barang
Pembayaran premi dengan dalam bentuk barang, antara lain hasil pertanian, perkebunan yang dikonversi dalam bentuk nilai uang.
3. Dari Sisa Hasil Premi
Premi ini hanya dimiliki dengan peserta yang bergabung dengan koperasi. Karena pada akhir tahun koperasi menghitung Sisa Hasil Usaha (SHU) kemudian atas kesepakatan anggota sebagian dana dari SHU digunakan untuk membayar premi.
4. Berupa Tenaga atau Upah Kerja
Premi dibayar dengan memberikan jasa dalam bentuk tenaga seseorang yang diberi upah, upah tersebut dibayarkan ke Kas Dana Sehat.
INISIASI MENYUSUI DINI
Untuk menunjang keberhasilan ASI eksklusif, saat ini tengah digalakkan Early Latching On (ELO) atau lebih dikenal dengan Inisiasi Menyusu Dini (IMD). IMD ini dilakukan langsung setelah bayi dilahirkan (tubuh bayi hanya dikeringkan kecuali bagian tangan dan tidak dimandikan), dengan meletakkan bayi pada dada ibu dan membiarkannya mencari puting ibu dan menyusu secara alami. Ini berlangsung selama bayi masih terjaga, KUARANG LEBIH 1-2 jam setelah kelahirannya. Proses IMD dapat dilakukan pada persalinan normal maupun caesar (usahakan ibu tidak dibius total agar tidak mempengaruhi tingkat kesadaran bayi saat melakukan IMD).
Mengapa kontak kulit ibu dan bayi begitu penting saat IMD?
1. Dada ibu menghangatkan bayi dan dapat menurunkan resiko Hypothermia dan kematian akibat kedinginan
2. Bayi berkurang stress, lebih tenang, pernafasan dan detak jantung lebih stabil
3. Bayi terpapar kuman ibu yang TIDAK BERBAHAYA, bakteri kemudian membentuk koloni dalam usus bayi yang bertugas memerangi bakteri lainnya yang jahat
4. Bayi memperoleh kolostrum (liquid gold)
5. Sentuhan bayi merangsang hormon oksitosin
6. Pertemuan pertama orangtua dan bayi yang begitu menyenangkan
Tata Laksana IMD (Inisiasi Menyusui Dini):
1. Ibu didampingi suami dan/atau anggota keluarga yang turut mendukung IMD
2. Anjurkan tindakan tanpa obat dalam membantu kegiatan persalinan (termasuk untuk episiotomi yang tidak diperlukan)
3. Izinkan posisi melahirkan yang sesuai yang dipilih oleh ibu
4. Segera setelah bayi menangis, keringkan dengan tetap mempertahankan vernix (terutama pada bagian tangan) – tidak perlu dilakukan suction pada mulut dan hidung bayi apabila bayi sudah bisa menangis sendiri
5. Letakkan bayi telanjang, posisi tengkurap dan menghadap ibu, pada dada telanjang ibu sehingga terjadi kontak kulit – selimuti keduanya bila perlu
6. Biarkan bayi mencari sendiri payudara ibu, jangan dipaksakan pada puting ibu
7. Dukung dan bantu ibu untuk mengenali tanda-tanda atau perilaku bayi sebelum menyusu (pre feeding) yang dapat berlangsung beberapa menit atau satu jam bahkan lebih, di antaranya:
* Istirahat sebentar dalam keadaan siaga, menyesuaikan dengan lingkungan
* Memasukkan tangan ke mulut, gerakan mengisap, atau mengeluarkan suara
* Bergerak ke arah payudara
* Daerah areola biasanya yang menjadi sasaran
* Menyentuh puting susu dengan tangannya
* Menemukan puting susu, reflek mencari puting (rooting) melekat dengan mulut terbuka lebar
8. Bayi berada dalam keadaan alert /sadar rata-rata selama 2 jam setelah kelahiran – apabila setelah 1 jam bayi tidak berhasil menemukan puting ibu, dapat dibantu dengan diarahkan
9. Pertahankan kontak kulit antara ibu dan bayi sampai dengan dan selama bayi menyusu
10. Bantu ibu yang melahirkan secara sectio untuk sedapat mungkin berhasil melakukan kontak kulit dan IMD
11. Tunda prosedural rumah sakit terhadap bayi, seperti bayi ditimbang, diukur, diberi salep mata, disinar, dicap, suntikan vitamin, dll sampai dengan bayi selesai menyusu
12. Bayi jangan diberikan cairan pre laktal, kecuali ada indikasi medis
13. Dengan rawat gabung ibu (bayi selalu bersama ibu selama 24 jam) akan mudah merespon bayi dan menghindari potensi pemberian susu formula dan makanan atau minuman pre laktal
PELEKATAN YANG BENAR SAAT MENYUSUI
Langkah pertama untuk mendapatkan pelekatan yang benar adalah dengan membuat bayi membuka mulutnya secara lebar. Arahkan puting ke hidung bayi dan posisi kepala bayi di bawah payudara ibu. Tempelkan payudara atau areola pada bibir bawah bayi dan doronglah bayi untuk membuka mulutnya dengan lebar seolah-olah sedang menguap.
Ketika bayi sudah membuka mulutnya dengan lebar, tariklah bayi secara cepat ke arah payudara dengan cara menggerakkan badan (bukan kepala bayi ke arah ibu) dengan lengan yang sedang menopang. Pastikan bahwa bayi yang digerakkan ke arah payudara ibu dan bukan sebaliknya.
Pelekatan yang benar:
1. pastikan dagu bayi menempel pada payudara ibu (Chin)
2. pastikan bahwa yang masuk ke dalam mulut bayi adalah puting dan sebagian besar areola yang berada di bagian bawah mulut bayi lebih sedikit dibandingkan dengan areola yang berada di atas mulut bayi (Areola)
3. pastikan bahwa baik bibir atas maupun bibir bawah bayi terputar ke luardan tidak terlipat ke dalam ataupun berbentuk monyong (Lips)
4. pastikan bahwa mulut bayi terbuka lebar dan menempel pada payudara ibu (Mouth)
Posisi badan ibu dan bayi:
* Biarkan kepala bayi terjatuh pada pertengahan lengan bawah atau pergelangan tangan ibu
* Pegang bagian belakang dan bahu bayi
* Hadapkan seluruh badan bayi pada badan ibu
* Dekap bayi di bawah payudara
* Dada bayi melekat di bawah dasar payudara (dada ibu)
* Dagu bayi menempel pada payudara
* Hidung bayi menjauhi payudara
* Bahu dan lengan ibu tidak tegang dan dalam posisi natural
Tanda Pemberian ASI cukup:
* BAK 5-6x sehari
* BAB 2x/lebih sehari
* Mengakhiri menyusu sendiri
* Bayi relaks dan puas setelah minum
Kunci keberhasilan dalam menyusui – 5 C:
1. Commitment – dengan komitmen, akan mengupayakan segala cara demi keberhasilan ASI ekslusif.
Komitmen sangat penting. seringkali banyak wanita yang enggan untuk menyusui karena ketakutan terjadinya perubahan bentuk payudara. Danternyata semua hanyalah mitos karena menyusui tidak akan mengubah bentuk payudara.
2. Confidence – percaya diri (percayalah bahwa setiap ibu pasti bisa menyusui bayinya)
Adanya anggapan bahwa tidak semua wanita dapat menyusui masih terdapat di masyarakat Indonesia terutama pada wanita yang baru memiliki anak pertama. Kepercayaan diri dalam memberikan ASI seringkali disertai ketakutan bahwa menyusui akan menimbulkan rasa nyeri, Jumlah ASI sedikit yang tidak akan mencukupi kebutuhan bayi sehingga timbul keputusan untuk memberikan tambahan susu formula. Padahal jumlah ASI yang dikeluarkan secara otomatis oleh tubuh ibu akan disesuaikan dengan kebutuhan si bayi..SUBHANALLAH
3. Camaraderie – lingkungan yang mendukung (keluarga, rekan kerja, kelompok pendukung ibu-bu ASI), memilih RS yang menerapkan 10 langkah menuju keberhasilan ASI yang ditetapkan WHO
4. Consultants – menghubungi pihak-pihak yang ahli mengenai ASI (dokter anak yang pro dan memiliki pengetahuan tentang ASI, klinik/konselor laktasi, asosiasi pendukung ibu-ibu ASI)
5. Class – mengikuti kelas tatalaksana menyusui yang diselenggarakan oleh pihak rumah sakit, rumah bersalin, asosiasi pendukung ibu-ibu ASI, dll
Manfaat Pemberian ASI bagi ibu:
* Mencegah pendarahan post partum – hisapan bayi menghasilkan hormon progesteron yang merangsang kontraksi rahim untuk mencegah pendarahan
* Mengecilkan rahim – dengan meningkatnya hormon oksitosin, membantu rahim kembali ke ukuran semula
* Mengurangi terjadinya anemia – resiko anemia karena kekurangan zat besi dapat dihindari dengan penundaan kembalinya masa haid dan pengurangan pendarahan
* Menunda kesuburan – pelaksanaan ASI eksklusif dan tanpa haid memiliki kemungkinan hamil hanya 1,8%, dan dengan haid 27,8%
* Lebih cepat langsing kembali – diperlukan energi untuk menyusui dan pembentukan ASI diambil dari cadangan lemak yang tertimbun
* Menimbulkan ikatan batin yang kuat antara ibu dan anak
* Membantu proses pendisiplinan anak – orangtua belajar membaca tanda-tanda yang diberikan anak dan anakpun belajar mempercayai ibunya - dasar pengembangan rasa hormat pada orangtua
* Mengurangi kemungkinan kanker payudara, rahim dan ovarium
* Mengurangi kemungkinan osteoporosis dan rematik – resiko terkena osteoporosis 4 kali lebih kecil dibandingkan dengan wanita yang tidak menyusui
* Tidak merepotkan dan hemat waktu – dapat segera diberikan tanpa harus memasak air, menakar susu, mencuci dan mensterilkan botol, menunggu susu agar tidak terlalu panas,dll
* Portabel dan praktis – mudah dibawa, kapan dan di mana saja, siap minum dengan suhu yang selalu tepat
* Lebih ekonomis/murah – tidak perlu membeli susu formula dan perlengkapannya
* Menghemat biaya pengobatan – bayi dengan susu formula 16 kali lebih sering dirawat di rumah sakit
* Manfaat bagi ibu bekerja – penelitian menunjukkan prestasi kerja ibu ASI ekslusif meningkat dan lebih jarang bolos ke kantor (25%) dibandingkan dengan ibu susu formula
Manfaat Pemberian ASI bagi bayi:
* ASI sebagai nutrisi – lengkap dan mudah dicerna
* ASI meningkatkan daya tahan tubuh
* ASI meningkatkan kecerdasan – memiliki IQ 7-10 poin lebih tinggi dari anak susu formula, bahkan 12,9 poin saat usia 9,5 th
* ASI meningkatkan perkembangan emosi, kepribadian dan percaya diri – ikatan yang terjadi saat menyusui membuat anak percaya pada orang lain (ibunya) dan berkembang menjadi rasa percaya diri
KONSULTAN MENYUSUI DI KOTA CIMAHI.
Kota Cimahi sangat fokus dan memperhatikan tentang pentingnya Pemberian ASI sejak DINI (IMD), sehingga Kota Cimahi telah melakukan pengembangan dengan melakukan pelatihan Inisiasi Menyusui Dini.
Dengan telah adanya konsultan menyusui tersebut diharapkan, Seluruh bayi yang ada di Kota Cimahi mendapatkan ASI yang tepat dan cukup sehingga memiliki kecerdasan dan kesehatan yang optimal.
CIMAHI MANDIRI SIAGA SEHAT 2012
SALUYU NGAWANGUN JATI MANDIRI.............
--terima kasih gambar : www.lintasberita.com --
Sabtu, 05 Desember 2009
GERAKAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) DAN FILARIASIS DI KOTA CIMAHI
Berita terjangkitnya masyarakat dan pengobatan massal filariasis di Kabupaten Bandung, yang dikabarkan menyebabkan kematian, cukup mendapat perhatian dan menakutkan sebagian masyarakat Kota Cimahi.
Hal ini cukup wajar dikarenakan letak Kota Cimahi yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Bandung (marga asih) yaitu sebagian wilayah Kecamatan Cimahi Selatan.
PENYAKIT FILARIASIS/KAKI GAJAH
Filariasis limfatik merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit filaria yang menyerang kelenjar dan pembuluh getah bening.Diagnosis pasti ditegakkan dengan ditemukan mikrofilaria dalam peredaran darah.
Filariasis ditularkan melalui vektor nyamuk Culex quinque-fasciatus di daerah perkotaan dan oleh Anopheles spp., Aedes spp.dan Mansonia spp.di daerah pedesaan. Di dalam nyamuk, mikrofilaria yang terisap bersama darah berkembang menjadi larva infektif. Larva infektif masuk secara aktif ke dalam tubuh hospes waktu nyamuk menggigit hospes dan berkembang menjadi dewasa yang melepaskan mikrofilaria ke dalam peredaran darah.
Filariasis brugia hanya ditemukan di pedesaan sedangkan filariasis bancrofti didapatkan juga di perkotaan.
GERAKAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK
Di Kota Cimahi telah menjadi kebiasaan dilakukannya kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk setiap hari Jumat atau minggu (JUMSIH/MINGSIH) yang disertai kegiatan bersih-bersih lingkungan sekitar rumah. Kegiatan ini sudah berjalan lama, dilaksanakan oleh seluruh masyarakat dan dilakukan pula oleh aparatur pemerintah kota Cimahi dari setiap SKPD yang melakukan BINA WILAYAH dan tindak sebar di seluruh kota Cimahi.
Pada awalnya kegiatan Jumsih atau Mingsih ini dilakukan untuk menanggulangi penyakit demam berdarah dengue(DBD) yang pada tahun tahun yang lalu sempat membuat KLB/Kejadian Luar Biasa dan cukup meresahkan masyarakat kota Cimahi.
Pada Tahun 2007 Dilakukan kegiatan ROAD SHOW dan CERDAS CERMAT DBD dengan hasil yang cukup membanggakan dikarenakan seluruh elemen masyarakat turut terlibat dalam kegiatan bersih bersih lingkungan dan pemeriksaan jentik, sehingga pada tahun 2008 angka kejadian penyakit demam berdarah Dengue menurun dan membiasakan masyarakat dalam memperhatikan kesehatan lingkungannya agar bebas jentik dan nyamuk.
GERAKAN PSN DAN FILARIASIS
Seperti di awal tulisan, sangat mungkin terjadinya penyebaran penyakit filariasis di perkotaan dan dengan melihat keadaan Kota Cimahi yang sangat padat, maka kegiatan PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) ini dapat pula diterapkan dalam penanggulangan filariasis.
Kegiatan PSN yang telah berjalan baik hanya membutuhkan sedikit sentuhan sehingga tingkat pengetahuan masyarakat tentang penyebaran penyakit filariasis oleh vektor/hewan penular yaitu nyamuk dapat sampai kemasyarakat dan menumbuhkan kewaspadaan di masyarakat.
Kegiatan di masyarakat tidak dapat menunggu hingga ditemukannya penderita filariasis di Kota Cimahi tetapi harus sesegera mungkin dengan melakukan penyuluhan dan pendekatan kepada 315 RW maupun kepada RW SIAGA yang ada sehingga kesiapsiagaan di masyarakat akan terbentuk.
Pemeriksaan darah untuk mencari larva maupun cacing yang seringkali menunjukkan hasil negatif karena beberapa faktor, seharusnya diabaikan dahulu karena peran serta masyarakat dalam sistem kewaspadaan penanggulangan penyakit filariasis lah yang utama.
LAKUKAN TERUS GERAKAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK...CIMAHI BEBAS JENTIK...CIMAHI BEBAS DBD ...BEBAS FILARIASIS
FILARIASIS ( KAKI GAJAH)
Filariasis adalah penyakit menular ( Penyakit Kaki Gajah ) yang disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Penyakit ini bersifat menahun ( kronis ) dan bila tidak mendapatkan pengobatan dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki. Akibatnya penderita tidak dapat bekerja secara optimal bahkan hidupnya tergantung kepada orang lain sehingga memnjadi beban keluarga, masyarakat dan negara. Di Indonesia penyakit Kaki Gajah tersebar luas hampir di Seluruh propinsi. Hasil survai laboratorium, melalui pemeriksaan darah jari, rata-rata Mikrofilaria rate (Mf rate) 3,1 %, berarti sekitar 6 juta orang sudah terinfeksi cacing filaria dan sekitar 100 juta orang mempunyai resiko tinggi untuk ketularan karena nyamuk penularnya tersebar luas. Untuk memberantas penyakit ini sampai tuntas
WHO sudah menetapkan Kesepakatan Global ( The Global Goal of Elimination of Lymphatic Filariasis as a Public Health problem by The Year 2020 (. Pada tanggal 8 April 2002 Menteri Kesehatan Republik Indonesia telah mencanangkan dimulainya eliminasi penyakit Kaki Gajah di Indonesia dan telah menetapkan eliminasi Kaki Gajah sebagai salah satu program prioritas. Sebagai pedoman Pengendalian Filariasis (Penyakit Kaki Gajah) tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomer : 1582/MENKES/SK/XI/2005 Tanggal 18 Nopember 2005. Program eliminasi dilaksanakan melalui pengobatan missal dengan DEC dan Albendazol setahun sekali selama 5 tahun dilokasi yang endemis dan perawatan kasus klinis baik yang akut maupun kronis untuk mencegah kecacatan dan mengurangi penderitanya. Penyebab penyakit kaki gajah adalah tiga spesies cacing filarial yaitu; Wucheria bancrofti, Brugia malayi dan Brugia timori. Vektor penular : Di Indonesia hingga saat ini telah diketahui ada 23 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes & Armigeres yang dapat berperan sebagai vector penular penyakit kaki gajah.
* W. bancrofti perkotaan vektornya culex quinquefasciatus
* W. bancrofti pedesaan: anopheles, aedes dan armigeres
* B. malayi : mansonia spp, an.barbirostris.
* B. timori : an. barbirostris.
Cara Penularan :
Seseorang dapat tertular atau terinfeksi penyakit kaki gajah apabila orang tersebut digigit nyamuk yang infektif yaitu nyamuk yang mengandung larva stadium III ( L3 ). Nyamuk tersebut mendapat cacing filarial kecil ( mikrofilaria ) sewaktu menghisap darah penderita mengandung microfilaria atau binatang reservoir yang mengandung microfilaria. Siklus Penularan penyakit kaiki gajah ini melalui dua tahap, yaitu perkembangan dalam tubuh nyamuk ( vector ) dan tahap kedua perkembangan dalam tubuh manusia (hospes) dan reservoair.
Gejala klinis Filariais Akut adalah berupa ; Demam berulang-ulang selama 3-5 hari, Demam dapat hilang bila istirahat dan muncul lagi setelah bekerja berat ; pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) didaerah lipatan paha, ketiap (lymphadenitis) yang tampak kemerahan, panas dan sakit ; radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang menjalar dari pangkal kaki atau pangkal lengan kearah ujung (retrograde lymphangitis) ; filarial abses akibat seringnya menderita pembengkakan kelenjar getah bening, dapat pecah dan mengeluarkan nanah serta darah ; pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar yang terlihat agak kemerahan dan terasa panas (early lymphodema). Gejal klinis yang kronis ; berupa pembesaran yang menetap (elephantiasis) pada tungkai, lengan, buah dada, buah zakar (elephantiasis skroti).
Faktor yang mempengaruhi : Lingkungan fisik :Iklim, Geografis, Air dan lainnnya, Lingkungan biologik: lingkungan Hayati yang mempengaruhi penularan; hutan, reservoir, vector lingkungan social – ekonomi budaya : Pengetahuan, sikap dan perilaku, adat Istiadat, Kebiasaan dsb, Ekonomi: Cara Bertani, Mencari Rotan, Getah Dsb
Penularan dapat terjadi apabila ada 5 unsur yaitu sumber penular (manusia dan hewan), Parasit , Vektor, Manusia yang rentan, Lingkungan (fisik, biologik dan sosial-ekonomi-budaya)
Diagnosis
Gejala klinis, Gejala Klinis Akut gejala.lokal : Limfangitis, Limfadenitis, Adenolimfangitis/ ADL, Abses, dapat pecah dan sembuh dengan parut Sedangkan gejala. Umum : demam, sakit kepala, rasa lemah(banyak terlihat infeksi dengan B.malayi dan B. timori). Pada infeksi Wuchereria àditemukan demam bila terjadi orkitis, epididimitis,funikulitis & orkalgia.
Gejala klinis kronis
a). Limfedema
Infeksi Wuchereria mengenai seluruh kaki/lengan, skrotum, penis, Vulva vagina & payudara, Infeksi Brugia dapat mengenai kaki / lengan di bawah lutut / siku à Lutut siku masih normal
b). Hidrokel
Pelebaran kantung buah zakar yang berisi cairan limfe. dapat sbg indicator endemisitas filariasis bancrofti.
c). Kiluria
Kencing seperti susuàkebocoran sal limfe di pelvik ginjal , jarang ditemukan
Filariasis dapat ditegakkan secara Klinis ; yaitu bila seseorang tersangka Filariasis ditemukan tanda-tanda dan gejala akut ataupun kronis ; dengan pemeriksaan darah jari yang dilakukan mulai pukul 20.00 malam waktu setempat, seseorang dinyatakan sebagai penderita Filariasis, apabila dalam sediaan darah tebal ditemukan mikrofilaria. Pencegahan ; adalah dengan berusaha menghindarkan diri dari gigitan nyamuk vector ( mengurangi kontak dengan vector) misalnya dengan menggunakan kelambu bula akan sewaktu tidur, menutup ventilasi rumah dengan kasa nyamuk, menggunakan obat nyamuk semprot atau obat nyamuk baker, mengoles kulit dengan obat anti nyamuk, atau dengan cara memberantas nyamuk ; dengan membersihkan tanaman air pada rawa-rawa yang merupakan tempat perindukan nyamuk, menimbun, mengeringkan atau mengalirkan genangan air sebagai tempat perindukan nyamuk ; membersihkan semak-semak disekitar rumah.
Pengobatan :
secara massal dilakukan didaeah endemis dengan menggunakan obat Diethyl Carbamazine Citrate (DEC) dikombinasikan dengan Albenzol sekali setahun selama 5-10 tahun, untuk mencegah reaksi samping seperti demam, diberikan Parasetamol ; dosis obat untuk sekali minum adalah, DEC 6 mg/kg/berat badan, Albenzol 400 mg albenzol (1 tablet ).
Kamis, 03 Desember 2009
KAMI DIHARUSKAN "GILA"
Dalam bidang kesehatan semua akar masalah akhirnya kembali ber"muara" kepada promosi kesehatan" dan "Informasi Kesehatan".....mengapa ??
Hal ini disebabkan karena penanganan kesehatan harus berdasarkan kepada data atau evidance base serta tindakan cepat yang berupa kegiatan preventif/pencegahan dan promotif/peningkatan agar tidak sampai menjadi kuratif/pengobatan serta rehabilitatif.
Setiap orang dapat menjadi seorang tenaga promosi kesehatan dan sistem informasi kesehatan, baik itu tenaga kesehatan maupun masyarakat umum dengan syarat bahwa mereka mengerti tentang apa yang dilakukannya.
Sebagai petugas promosi kesehatan maupun petugas sistem informasi kesehatan diperlukan kretifitas dan pemikiran maju ke depan bahkan yang mungkin belum dipikirkan oleh orang lain sehingga terkesan sedikit "nyeleneh" bahkan mungkin mendapatkan cibiran dan pandangan sebelah mata, tetapi hasil dari pemikiran dan kreatifitas itulah maka kegiatan bahkan program dapat berjalan.. itulah kenapa petugas promosi kesehatan dan sistem informasi kesehatan diharuskan "gila" dan "berani karena benar" atau bisa pula "biarkan anjing menggonggong kafilah terus berlalu" karena hasil yang didapatkan akhirnya pun akan dinikmati oleh setiap orang..seluruh masyarakat BUKAN merupakan hasil perorangan walaupun akan ada sebagian yang memanfaatkan moment "Pahlawan kesiangan yang memanfaatkan Kesempatan dalam Kesempitan".... biarkan saja...bukankah WARKOP DKI Dono, Kasino, Indro juga mendapatkan keuntungan besar dari FILM KESEMPATAN DALAM KESEMPITAN di era 80-an..
Yang terpenting dan terasa menyenangkan bagi Petugas promosi kesehatan adalah manakala program tersebut dapat diterima dan dapat dikembangkan di masyarakat..serta membuahkan hasil yang terlihat.
Petugas Promosi Kesehatan dan Sistem Informasi Kesehatan juga diharuskan "pintar membaca situasi" karena dalam setiap kegiatan maupun pengembangan sistem akan terjadi hal hal diluar perkiraan yang membutuhkan tindakan cepat dan tepat agar suasana yang telah dibangun ataupun kegagalan sistem dapat ditanggulangi secara tepat.
Kejadian yang seringkali terjadi pada saat transfer/sharing pengetahuan atau penyuluhan kepada audiens/flor/pendengar/masyarakat adalah munculnya kebosanan dan kurangnya perhatian dari audiens/flor/pendengar/masyarakat, hal ini dapat mengakibatkan apa yang disampaikan tidak akan menjadi suatu masukan yang bermanfaat bagi audiens/flor/pendengar/masyarakat.
Disinilah Petugas Promosi Kesehatan dan sistem informasi kesehatan harus tanggap dengan cara mengubah metode penyampaian atau melakukan "breaking" dengan memberikan suatu permainan menarik tetapi tidak lepas dari konteks penyuluhan/pemaparan.
Petugas promosi kesehatan dan sistem informasi kesehatan itu harus "Gila" dalam bekerja karena dengan berkembangnya alat elektronik, petugas tidak boleh "Gaptek" dan harus menguasai teknologi agar apa yang disampaikan dan dikembangkan akan terus menarik dan mengikuti zaman.
Mana mungkin di saat sudah zaman penggunaan infocus..masih menggunakan transparansi..
Seluruh berita, artikel, ilmu pengetahuan dan tetek bengek yang mungkin tidak berguna bagi sebagian orang di dunia maya, merupakan hal yang sangat berarti bagi petugas promosi kesehatan dan SIK dalam mengembangkan kemampuan dan ilmunya.
Bila hasil baik diperoleh yang harus menjadi pegangan petugas promosi kesehatan dan sistem informasi kesehatan adalah seperti yang dikatakan filsuf Tiongkok LAO ZHE "Seseorang bisa mengambil keputusan yang bijak saat dia tidak menanggap dirinya serba pintar. Seseorang bisa dihormati atas jasa-jasanya saat dia tidak membesar-besarkan dirinya. Seseorang bisa mengukir prestasi besar apabila dia tidak sombong"
Maju terus......Stay cool...and TETEP GILA..
Hal ini disebabkan karena penanganan kesehatan harus berdasarkan kepada data atau evidance base serta tindakan cepat yang berupa kegiatan preventif/pencegahan dan promotif/peningkatan agar tidak sampai menjadi kuratif/pengobatan serta rehabilitatif.
Setiap orang dapat menjadi seorang tenaga promosi kesehatan dan sistem informasi kesehatan, baik itu tenaga kesehatan maupun masyarakat umum dengan syarat bahwa mereka mengerti tentang apa yang dilakukannya.
Sebagai petugas promosi kesehatan maupun petugas sistem informasi kesehatan diperlukan kretifitas dan pemikiran maju ke depan bahkan yang mungkin belum dipikirkan oleh orang lain sehingga terkesan sedikit "nyeleneh" bahkan mungkin mendapatkan cibiran dan pandangan sebelah mata, tetapi hasil dari pemikiran dan kreatifitas itulah maka kegiatan bahkan program dapat berjalan.. itulah kenapa petugas promosi kesehatan dan sistem informasi kesehatan diharuskan "gila" dan "berani karena benar" atau bisa pula "biarkan anjing menggonggong kafilah terus berlalu" karena hasil yang didapatkan akhirnya pun akan dinikmati oleh setiap orang..seluruh masyarakat BUKAN merupakan hasil perorangan walaupun akan ada sebagian yang memanfaatkan moment "Pahlawan kesiangan yang memanfaatkan Kesempatan dalam Kesempitan".... biarkan saja...bukankah WARKOP DKI Dono, Kasino, Indro juga mendapatkan keuntungan besar dari FILM KESEMPATAN DALAM KESEMPITAN di era 80-an..
Yang terpenting dan terasa menyenangkan bagi Petugas promosi kesehatan adalah manakala program tersebut dapat diterima dan dapat dikembangkan di masyarakat..serta membuahkan hasil yang terlihat.
Petugas Promosi Kesehatan dan Sistem Informasi Kesehatan juga diharuskan "pintar membaca situasi" karena dalam setiap kegiatan maupun pengembangan sistem akan terjadi hal hal diluar perkiraan yang membutuhkan tindakan cepat dan tepat agar suasana yang telah dibangun ataupun kegagalan sistem dapat ditanggulangi secara tepat.
Kejadian yang seringkali terjadi pada saat transfer/sharing pengetahuan atau penyuluhan kepada audiens/flor/pendengar/masyarakat adalah munculnya kebosanan dan kurangnya perhatian dari audiens/flor/pendengar/masyarakat, hal ini dapat mengakibatkan apa yang disampaikan tidak akan menjadi suatu masukan yang bermanfaat bagi audiens/flor/pendengar/masyarakat.
Disinilah Petugas Promosi Kesehatan dan sistem informasi kesehatan harus tanggap dengan cara mengubah metode penyampaian atau melakukan "breaking" dengan memberikan suatu permainan menarik tetapi tidak lepas dari konteks penyuluhan/pemaparan.
Petugas promosi kesehatan dan sistem informasi kesehatan itu harus "Gila" dalam bekerja karena dengan berkembangnya alat elektronik, petugas tidak boleh "Gaptek" dan harus menguasai teknologi agar apa yang disampaikan dan dikembangkan akan terus menarik dan mengikuti zaman.
Mana mungkin di saat sudah zaman penggunaan infocus..masih menggunakan transparansi..
Seluruh berita, artikel, ilmu pengetahuan dan tetek bengek yang mungkin tidak berguna bagi sebagian orang di dunia maya, merupakan hal yang sangat berarti bagi petugas promosi kesehatan dan SIK dalam mengembangkan kemampuan dan ilmunya.
Bila hasil baik diperoleh yang harus menjadi pegangan petugas promosi kesehatan dan sistem informasi kesehatan adalah seperti yang dikatakan filsuf Tiongkok LAO ZHE "Seseorang bisa mengambil keputusan yang bijak saat dia tidak menanggap dirinya serba pintar. Seseorang bisa dihormati atas jasa-jasanya saat dia tidak membesar-besarkan dirinya. Seseorang bisa mengukir prestasi besar apabila dia tidak sombong"
Maju terus......Stay cool...and TETEP GILA..
Langganan:
Postingan (Atom)